Apakah Virus Corona Berdampak Pada Perekonomian?


VIRUS CORONA DAN
EKONOMI INDONESIA

            Virus corona atau bisa disebut Covid-19 merupakan wabah baru yang berasal dari kota Wuhan, ibu kota provinsi Hubei. Menurut South China Morning Post, virus ini telah menginfeksi seorang individu berumur 55 tahun dari tanngal 17 November 2019. Awalnya para dokter tak mengira penyakit tersebut akan berdampak besar, hingga akhirnya di akhir tahun 2019 tercatat sekitar 381 warga Wuhan sudah terinfeksi virus ini. Penyebarannya yang cepat, mengakibatkan wilayah yang terinfeksi pun semakin luas. Banyak kota di Negara China yang terinfeksi virus ini. Bahkan akhirnya virus ini menjalar ke banyak Negara di dunia dan membuat banyak masyarakat cemas.
            Meskipun presentase kematikan akan virus ini rendah, tak bisa dipungkiri bahwa penyebarannya sangat cepat. Seseorang dengan imun lemah dapat degan mudah terkena virus ini. WHO (World Health Organization) menyebutkan bahwa virus ini dapat menyebar lewat tetesan cairan batuk seseorang yang terinfeksi, kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, hingga menyentuh barang-barang yang terkontamisani cairan batuk orang yang terinfeksi. Apabila cairan orang yang terinfeksi tersebut mengenai tubuh kita, terutama daerah mata, hidung, muka, ataupun mata, maka bisa dipastikan kita bisa tertular virus tersebut.
            Pernyataan WHO mengenai proses transmisi virus ini mengakibatkan kekhawatiran masyarakat, termasuk masyarakat Indonesia. Virus ini bisa bersarang dimana saja, terutama di tempat umum yang dilalui banyak orang. Kekhawatiran ini menyebabkan masyarakat sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri. Banyak orang berbondong-bondong membeli tissue, handsanitizer, antiseptic, sabun, masker, dan beberapa bahan makanan pokok hingga stock barang-barang tersebut habis di pasaran. Perilaku ini sebenarnya tidak bisa kita salahkan karena masyarakat khawatir dengan kondisi tubuhnya sendiri. Namun, ada hal yang harus masyarakat pahami mengenai habisnya stok barang di pasaran. Kurangnya stok di pasaran akan menyebabkan kelangkaan di pasaran.
            Mengapa kelangkaan merupakan masalah bagi kita?
            Tingginya permintaan masyarakat akan menyebabkan habisnya stok di pasaran. Permintaan yang terlalu tinggi dalam waktu yang singkat, menyebabkan produsen kewalahan untuk membuat atau menyediakan barang tersebut kembali. Ketersediaan bahan pun menjadi salah satu faktor mengapa produsen kesulitan menyediakan barang kembali. Permintaan yang terus meningkat dan sulitnya penyediaan barang oleh produsen akan menyebabkan kelangkaan. Barang-barang yang semakin langka di pasaran akan berdampak pada harganya. Semakin langka barang tersebut, semakin naik harganya.
            Jika terjadi kelonjakan harga yang drastis pada barang-barang kebutuhan, perekonomian Indonesia tidak akan seimbang. Krisis barang dan harga yang terus meningkat dapat menimbulkan ketidaksejahteraan ekonomi di masyakarat. Akan ada banyak masyarakat yang kesulitan membeli barang karena harganya yang sangat mahal. Oleh karena itu, untuk meminimalisir adanya kelangkaan yang semakin parah dan meminimalisir naiknya harga barang kebutuhan, perlu adanya kesadaran masyarakat mengenai pembelian barang. Situasi yang mengkhawatirkan ini kita perlu menyediakan berbagai aspek untuk menjaga tubuh tetap sehat, tapi jangan lupakan dampak yang akan terjadi apabila terlalu rakus dan gelap mata. Belilah barang secukupnya, sesuai kebutuhan. Jangan timbun terlalu banyak barang di rumah. Ingat ada orang lain juga yang membutuhkan.  
            Tak hanya masyarakat yang perlu terlibat dalam hal ini. Peran pemerintah dan para penyedia pasar pun memiliki andilnya masing-masing.
            Pemerintah harus bisa menyikapi situasi ini dan mencegah adanya kelangkaan. Contohnya dengan menambah stok barang-barang kebutuhan di pasaran dan memberlakukan aturan pembelian barang.
            Para penyedia pasar, seperti swalayan harus mengatur pembelian barang. Contohnya seorang konsumen maksimal membeli 2 box tissue. Di situasi ini, diharapkan para distributor tak hanya mementingkan laba mereka, tapi pikirkan kemungkinan yang dapat terjadi di masa ddepan.
            Apabila seluruh lapisan masyarakat bisa ikut berpartisipasi dengan baik untuk mencegah kelangkaan, maka perekonomian Indonesia pun tidak akan mengalami penurunan yang besar. Di situasi ini, penurunan ekonomi pasti terjadi, namun apabila kita melakukan tindakan preventif, penurunan tersebut tidak akan terjadi secara drastis. Masyarakat pun akan terkendali.
           

Comments

Popular Posts